Food Photography

food2

Anda yang suka kuliner dan mencicipi beraneka makanan baik itu di rumah teman, tetangga, restoran, atau dimana saja anda menemukan makanan dan ingin difoto, tidak ada salahnya untuk meng-captured makanan tersebut. Dalam memotret makanan, tidak dibutuhkan peralatan fotografi yang ribet. Pastikan anda memiliki kamera baik itu berupa camera handphone, camera pocket, atau DSLR.

Ada beberapa tips yang bisa dipergunakan dalam memotret makanan,

Foto Adalah Masalah Cahaya.
Yang pertama perlu diingat cahaya merupakan kunci dari fotografi, saat memasuki rumah makan, carilah meja dekat jendela agar memudahkan Anda mengabadikan sajian makanan pesanan Anda. Temukan lebih dulu keseimbangan cahayanya. Sebab, cahaya samping akan membuat karakter bayangan lebih sempurna. Hindari meja di tempat yang minim cahaya / low light karena akan merepotkan saat pencahayaan minim.

Sudut yang Tepat
Dalam memotret makanan kunci yang tidak kalah pentingnya adalah carilah sudut atau angle yang paling bagus agar ukuran, bentuk dan bahan dari makanan Anda terlihat mengundang selera. Ambil foto dari atas jika ingin menonjolkan tekstur atau dengan derajat yang berbeda untuk menampilkan detil dan bentuk makanan.

Fokus Pada Detail
Usahakan dalam sebuah frame foto makanan tidak terlalu banyak. Umumnya, dalam sebuah foto makanan mengandung sekitar 3 elemen foto. Usahakan tidak terlalu membuat isi piring terlalu penuh yang justru akan mengurangi keindahannya.

food1

Gunakan Bakcground Netral
Fotolah makanan dengan menggunakan warna netral untuk latarbelakang objek makanan tersebut. Warna putih memang selalu menghasilkan efek pencahayaan yang netral. Selain itu warna putih juga bisa mengimbangi komposisi warna jika objek foto adalah makanan dengan bahan-bahan yang colourful. Efek mewah juga akan terpancar jika kamu menggunakan piring putih saat penyajiannya.

Fotografi Makro

Fotografi makro bisa diartikan sebagai fotografi dengan jarak sangat dekat. Ini berguna untuk mendapatkan detail yang tinggi. Fotografi makro tidak membutuhkan bantuan alat pembesar optik seperti mikroskop. Fotografi makro biasanya memiliki rasio 1:1 yaitu besar gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya.

makro1

Untuk memulai fotografi makro, menggunakan lensa makro adalah pilihan yang tepat. Lensa tipe ini biasanya memiliki perbesaran 1:1 atau bahkan lebih. Namun sayang, untuk mendapatkan lensa makro harus ditebus dengan harga yang mahal. Tapi, tidak perlu khawatir, anda dapat menggunakan alternatif lain seperti menggunakan extension tube, reverse ring atau filter close up.

Berikut adalah cara cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan foto makro dengan biaya yang murah:

Cara pertama adalah dengan Filter close up.
Filter close up adalah filter yang dipasang di depan lensa (seperti filter biasa) yang fungsinya seperti kaca pembesar yhang berguna untuk mendapatkan pembesaran fokus yang diinginkan. Dengan cara ini walaupun tidak memiliki lensa makro, dengan lensa kit biasa juga sudah bisa digunakan untukfoto makro.

Cara kedua adalah menggunakan reverse ring.
Sebenarnya cara kerjanya reverse ring ini sama dengan membalik lensa agar bisa digunakan untuk foto makro. Reverse ring hanya sebuah alat bantu yang funsingnya untuk menyatukan badan kamera dengan lensa yang dibalik.

Cara ketiga adalah dengan makro extention tube.
Extention tube ini berbentuk seperti pipa yang dipasang di antara badan kamera dengan lensa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak fokus yang lebih dekat agar bisa fokus untuk memotret benda yang kecil.

makro2

Tips dalam fotografi makro:

Gunakanlah Aperture Sempit
Mengeksekusi foto makro biasanya dilakukan dengan jarang yang sangat dekat. Dan foto yang dihasilkan akan memiliki ruang tajam (DoF) yang sangat sempit. Oleh karena itu, gunakanlah aperture sempit (f/8 keatas) untuk memperluas ruang tajam yang didapat.

Cobalah untuk tidak menggunakan ISO tinggi
Jika alat yang anda pergunakan tidak memungkinkan mendapatkan perbesaran yang wah, dan berniat melakukan perbesaran dengan cara cropping, cobalah untuk tidak menggunakan ISO terlalu tinggi. ISO yang terlalu tinggi akan menimbulkan grain pada hasil foto, terlebih ketika anda melakukan cropping. Grain juga cenderung mengurangi ketajaman foto.

Pastikan kamera tidak shake/goyang
DoF yang sempit pada foto makro berdampak pada susahnya untuk melakukan fokus pada objek. Sedikit guncangan saja, maka fokus dipastikan dapat meleset. Untuk mengatasi ini, pastikan kamera tidak mengalami shake ketika akan melakukan eksekusi. Anda dapat menggunakan tripod jika ingin. Namun hal ini bisa diatasi dengan menggunakan speed tinggi diatas 1/125. Hal ini juga berguna untuk mengantisipasi pergerakan serangga.

Gunakan bantuan cahaya lampu flash
Foto makro yang dihasilkan dengan cahaya alami tentu saja sangat baik. Namun saya jarang sekali dapat mengeksekusi foto makro dengan setingan aperture sempit – ISO rendah – speed tinggi tanpa bantuan flash. Jika anda tidak memiliki external flash, anda dapat menggunakan internal flash pada kamera.

Cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus
Untuk mendapatkan perbesaran maksimal, cobalah untuk selalu menggunakan manual fokus. Caranya, setting lensa anda pada manual fokus, dan gunakan titik fokus terdekat. Lalu temukan fokus yang tepat dengan memaju-mundurkan lensa di depan objek hingga mendapatkan fokus yang pas.

Hello world!

Welcome to WordPress.

Punya blog itu menyenangkan. Yang bikin kesal adalah ketika ada yang mencoba buat usil sehingga seluruh isi blog gak bisa diakses. menyebalkan .. !

Dan itu terjadi dengan blog ini. Belum cukup waktu untuk duduk, otak-atik dan mengatur segala sesuatunya sehingga blog ini layak kembali tampil menyapa dunia. yaaa … HeLLo World !

This is my first post after disaster. just start blogging!